Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2015

Cahaya Di Atas Luka

Hanya sebaris luka.Hanya setetes air mata. Hanya sebatas duka. Menyayat kalbu. Merintih pilu. Menahan malu.Aku dengan hidupku, tak ingin orang lain tau. Biar saja menjadi rahasia antara aku dan Tuhan ku. Masa lalu memberikannya kekuatan untuk terus bangkit. Meski jalan hidup ini penuh liku. Tidak seperti kertas putih yang suci belum ternoda oleh goresan tinta hitam. Pertikaian orang tua, keadaan ekonomi yang menghimpit hidup, sudah menjadi pengalaman pahit untuk seorang anak gadis yang masih duduk di bangku SMP kelas 3 ini. Masa yang seharusnya indah dan penuh canda tawa malah menjadi kenangan pedih yang harus dialaminya. Keadaan memaksa pikirannya untuk dewasa lebih cepat. Sebagai anak sulung, Ia harus bisa melewati ujian ini meski usianya saat itu masih belia. Senyum-senyum palsu menjadi tameng untuk menutupi luka yang menyayat hatinya. Pertanyaan-pertanyaan mulai hadir dan berkecamuk didalam pikirannya. Mengapa begini ? Mengapa harus kulalui semua ini ? Mengapa Tuhan begitu