Ayah, Kau Tahu...


iri rasanya
melihat mereka yang mampu mencurahkan segenap kasih sayangnya padamu
setelah kedudukan ibu yang 3 kali di atas mu
iri rasanya
melihat mereka yang menerima besarnya cinta dan kasih dari seorang ayah
iri rasanya
kala melihat mereka mendapat pelukan kasih sayang dari sosok berwibawa yang benama ayah
iri rasanya
kala mendengar cerita kedekatan mereka dengan sosok ayah
iri rasanya
kala senyum bahagia terpancar dari sosok seorang ayah karena kehadiran putra putrinya
iri rasanya
kala senandung cinta dan kasih itu mengalun ditengah keluarga yang bahagia
iri rasanya
aku iri
mengapa tak ku dapat yang semua itu dari sosok mu ?
mengapa malah kebencian yang kau hadirkan diantara kami ?
mengapa malah emosi yang ku hadapi kala berhadapan dengan mu ?
mengapa malah amarah yang menguasaiku kala melihat mu ?
mengapa malah air mata yang kau beri kepada kami ?
mengapa malah luka yang yang goreskan di hati kami ?
mengapa tak ada sedikit pun kasihan itu hadir dalam hati mu ?
mengapa ayah ?
mengapa ?


tidakkah kau berpikir
kami anak-anakmu perlu kasih sayang mu ?
tidakkah kau berpikir
kami anak-anakmu butuh perlindungan mu ?
tidakkah kau berpikir
kami anak-anakmu butuh perhatian mu ?
tidakkah kau berpikir
kami anak-anakmu butuh cinta kasih mu ?
tidakkah kau berpikir
kami anak-anakmu butuh pengorbanan dan perjuanganmu dalam menghidupi kami ?

ayah
aku marah
aku marah
kala luka yang kau gores dihati ibu
kala air mata yang kau buat diraut wajahnya yang mulai menua
kala resah yang kau tanamkan dalam pikirannya

ayah

meski tak terucap
jauh dilubuk hatiku
aku menyayangimu
kami anak-anakmu menyayangimu
kami anak-anakmu mencintaimu

harapku yang tak pernah putus
aku ingin ayah kembali ke jalan-Nya
jalan yang Ia rahmati
aku ingin kau kembali ke jalan-Nya

hanya itu harapku...
ayah...


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Minggu Terakhir di Februari

Sisa Hujan Semalam

Anggrek dan Nadia